Wednesday, August 03, 2005

Pernah mikir gini, nggak?


Pernah gak sih mikir.....


kalau kita lebih gampang mengeluh daripada bersyukur?


kalau kita gampang mencari musuh daripada mencari sahabat dan teman sejati?


kalau kita gampang mencari teman pada saat senang daripada mencari teman pada saat susah?


kalau kita gampang dicintai daripada mencintai?


kalau kita gampang mencari perhatian daripada memberi perhatian?


kalau kita gampang menuntut sesuatu dari orang lain?


kalau kita gampang bicara dan ngasih saran buat orang lain daripada penerapannya atau realisasinya, apalagi buat diri sendiri?


kalau kita gampang mengkritik orang lain daripada dikritik?


kalau kita gampang mencari kesalahan orang lain daripada melihat kebaikan orang lain?


kalau kita gampang meminta maaf daripada memberi maaf?


kalau kita gampang mengekspresikan amarah daripada mengekspresikan cinta dan kasih sayang entah itu buat orang tua, kekasih hati,sahabat?


kalau kita gampang memberi perintah/tugas daripada dikasih perintah/tugas?


kalau kita gampang melihat orang lain menderita daripada melihat orang lain bahagia?


kalau kita gampang membuat diri sendiri bahagia daripada membuat orang lain bahagia?


Pernah gak sih mikir.....


Pernah dong! sering banget. Entah karena memang guenya seperti itu atau orang-orang terdekat kita seperti itu, keluarga yang seperti itu atau lingkungan kita yang seperti itu. Orientasi ke 'aku'an dan ego, makin kita terpuruk jauh dan lebih sering memilih yang salah.


"Ah udah dari sananya, semua manusia pasti lebih mengedepankan berorientasi ke 'aku'annya daripada memilih yang lebih baik" , kata mayoritas orang atau pernyataan "Aku memang udah dari sananya seperti ini, kamu mau terima atau gak?". Udah sifat dasar manusia seperti itu. Hmmmmm... Lebih sering pegel hati dong ya kalau orang-orang yang dekat dengan kita terutama sahabat-sahabat terdekat kita punya pikiran seperti itu?


Lalu, kalau kita berada dalam lingkungan seperti itu, harus berusaha mempertahankan dengan asumsi dan harapan, suatu saat pasti akan berubah atau lari untuk mencari sesuatu keadaan atau orang yang jauh lebih baik?


Kalau kita mampu bertahan, ya udah siap-siap aja nyiapin hati sekuat baja, kalau mau lari, bener gak sih tindakan itu? Lari bukannya juga menunjukkan sifat ke’aku’an juga? Hmmm semua jadi serba susah ya….


Seiring dengan perjalanan hidup plus kejadian-kejadian yang mewarnai hidup kita, senang,sedih,haru, gembira,dll dan usia yang terus bertambah, pola pikir seperti itu seharusnya berangsur2 dapat berubah.


Masa sih gak ada satupun kejadian dalam hidup kita, yang bisa mengubah sesesorang menjadi lebih baik atau paling tidak lebih sedikit berempati dan bertoleransi dengan orang lain?


Masa sih dari sekian banyak orang lain yang pernah datang dan pergi dari kehidupan kita, gak ada satupun yang bisa membuat kita lebih terbuka dan lebih bisa menerima segala kelebihan dan kekurangan orang lain?


Masa sih dari semua, entah itu peristiwa atau orang yang mengisi hari-hari kita, gak ada satupun yang membuat kita belajar sesuatu untuk suatu perubahan yang lebih baik?


Gak tau juga deh... kan tiap orang lain-lain...


Ngutip dikit kata-kata AA Gym, mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendri, mulai dari sekarang. Yukkkkkkk...!



Gambar diambil dari Getty Images, tulisan dari Eva Pitna, thank u, darling.. hope everything will be fine.. cross my fingers..

Tuesday, August 02, 2005

Balada Boru Batak


"Udah sama-sama Kristen, sama-sama Batak, masih kuliah........"
"SALAH! karena belom kerja."
"Udah sama-sama Kristen, Batak dan udah kerja......."
"SALAH! karena bukan sarjana."
"Udah sama-sama Kristen, Batak, kerja, dan sarjana......"
"SALAH! karena sarjana S1 doang."
"Huaaaa... Kristen, bukan Batak, S2......"
"SALAH! karena bukan Batak."
"Nggak Kristen, nggak Batak, tajirrrr...."
"apalagi itu, SALAH BANGET!"
"Udah oke deh semuanya, tapi mamanya pernah berantem sama si anu..."
"SALAH! karena dianggap nggak good attitude."
"Pokoknya mantap deh, S1, lagi kuliah S2, tapi gajinya kecil..."
"SALAH! mau makan pake cinta?"
"Gajinya gede banget nih, tapi nggak ganteng..."
"SALAH! Ntar turunannya ga ada yang cakep, lagi..."
"Ganteng banget nih, tapi belom punya apa-apa..."
"SALAH! abis kawin mo tinggal dimana?"
"Kristen, Batak, S1, gajinya gede, ganteng, udah ada mobil sendiri, rumah sendiri, tp duda..."
"SALAH! ntar dicerein lagi..."

Fiuhhhh... ini belum seberapa, masih banyak obrolan2 yang kurang penting antara gue, Andini dan Fibi waktu di rumah Opung Mami. Lebih tepatnya, saat Dini bilang, "tahun depan umur kita sudah seperempat abad...", huaaaaaaaaaaaaaaaaa........

Anyway..... kurang lebih begitulah nasib kami sebagai boru batak, banyak permintaan ini itu dari orangtua... susah yaaaa... kayaknya semua salah.... huhuhuhuh.... apalagi kalo yang batak kaliiiii.... minta macam ini dan macam itu.. makkk... ga kawin-kawin nanti borumu... pokoknya kalo ada cowok cakep, tinggal bilang sazzaaa lah, "Bang, aku cinta sama kau... Ada pertanyaan??" Hahahahaha!

Thank God gue memiliki keluarga yang moderat, nggak terlalu menye-menye dan mendominasi pilihan anak-anaknya... Disini pasti banyak yang batak, mungkin bisa share dengan kebatakannya.. hehehe... pake bahasa batak? bole juga, tp jangan lupa lampirkan terjemahannya... huehehe... au dang understand...

Ah sudah lah, kalo kau mau reply jurnalku, jangan lupa kau awali dengan, "HORAS!", kau paham itu? hehehehehe...

Mauliate godang, amang dan inang... (artinya: terima kasih banyak, bapak dan ibu).