Monday, March 27, 2006

batako VS tumit tinggi

sejak saya mengenal sendal dan sepatu tumit tinggi, saya mulai jaga jarak hubungan dengan jalanan yang pakai batako. sebisa mungkin saya menjauhi batako.


abis.. gimana nggak... batako selaluuuuu saja bersikap kurang ramah terhadap sendal dan sepatu saya... saya sudah berusaha semaksimal dan penuh konsentrasi supaya jalan hati-hati.. supaya tumit saya yang kecil ini tindak nyungslep atau nyangkut di celah batako.. tapi teteeeeeeep ajaaaaa.... arrrggghhhhh...


ok ok... lalu saya mulai membeli sepatu tumit tinggi, tapi ukuran tumit yang besar, bukan yang kecil kurus seperti sebelumnya. berjalanlah saya dengan anggun namun tetap hati-hati... tau apa yang terjadiiiii.... arrrrrgggghhhh.. udah nyungslep patah pulaaaaaa... :(( hiks... padahal saya mengorbankan setengah dari gaji saya untuk membeli sepatu itu...


ulangtahun saya bulan februari lalu, rony memberikan sebuah sendal sepatu yang sebetulnya cocok untuk pake gaun atau acara-acara malam. untungnya model sendal tersebut nggak terlalu kinclong jadi saya berani untuk menjajal ke kantor... arrrrggghhhh... nyungslep lageeeeeee... untuk nggak apa-apa.. dan saya nggak berani cerita sama dia.. huhuhuhu...


sekitar seminggu yang lalu saya beli sendal tumit tinggi lagi... kali ini dengan tumit yang lebih ramping... kembali saya gunakan ke kantor untuk menjajal sekaligus mengakrabkan kaki saya dengan kenyamanan sendal tersebut... saya jalan hati-hati sekali... dan baru masuk di area gedung kantor, tumitnya kejepit lagi sama batakooooo.... huaaaaaaaa....


seandainya kamera gedung menangkap adegan nyangkut itu, saya udah kayak di film matrix, hahahaha... kaki kanan nyangkut, kaki kiri sudah melayang.. tangan kanan dan kiri menengadah untuk menjaga keseimbangan.. huahuahahaha...

No comments: