Wednesday, February 23, 2005

Terima Kasih Reader's Digest

Reader's Digest Indonesia


1 tahun 6 bulan, Sekretaris Redaksi..
Puluhan omelan..
Ratusan pujian..
Ribuan canda..
12 tim redaksi..
Jutaan tawa bersama..


7 hari..
Industri baru..
Media elektronik..


Terima kasih Reader's Digest Indonesia untuk semuanya..
I'm gonna miss you all..


[thanks to Hilbram Dunar, gue mengutip email lo dulu and also thanks for the support.. wish u all the best, too]






Monday, February 21, 2005

What Money Can Buy

money can buy a house but not a home
money can buy a bed but not sleep
money can buy a clock but not time
money can buy a book but not knowledge
money can buy food but not an appetite
money can buy position but not respect
money can buy blood but not life
money can buy medicine but not health
money can buy sex but not love
money can buy insurance but not safety

you see, money is not everything !



Pasti pada pernah baca tentang tulisan diatas.. dan cerita ini mengingatkan gue waktu jaman masih sekolah dulu..


Ada seorang teman, tajir, baik juga.. tapi kalau ada maunya.. Sampai akhirnya terasa bahwa dia suka "membeli" teman. Hmmmm... cara yang sungguh mudah.. Tapi dia lupa, bahwa waktu pun dapat berbicara.. Ternyata dia nggak bisa membeli kesetiaan.. Kesetiaan dari temannya..


Ada seorang teman (lagi), baik dan datang dari keluarga sangat berada, terkadang membuat gue iri, karena dia memiliki segalanya, apa yang dia minta ke orangtuanya pasti terpenuhi. Hingga satu saat dia terjatuh dalam kesedihan dan kami, teman-temannya, mulai bertanya-tanya, ada apa dengannya. Akhir dari penuturannya, gue pun kembali berpikir, bahwa dia nggak bisa membeli kebahagiaan atas keluarganya. Orangtuanya bercerai.. Ironis sekali...


Pernah gue bertanya dalam hati..
How to live rich with little money?
Gue nggak pernah bisa minta uang ke orangtua gue, secara gue udah kerja, rasanya gimanaaaa gitu, walaupun gue masih tanggungan mereka. Bahkan untuk melanjutkan kuliah ke S1 pun, gue merasa segan untuk minta. Bukan gengsi, tapi gue merasa ini saatnya gue untuk memberi.. bukan hanya menerima..

Cukup puaskah diri kita dengan keadaan kita sekarang?
Huaaa... soal kerjaan, gue lagi money oriented banget.. That's why gue ingin segera hengkang dari perusahaan dimana gue bekerja sekarang, usaha cari yang lebih baik.. Masih dalam tahap, tinggal langkah terakhir, doakan yaaa... (^_^)

Mampukah uang mengalahkan cinta? Begitu juga dengan sebaliknya?
Ooops, tergantung cinta dengan apa dan siapa nggak ya? Hehehe... Thank God, sampai saat ini gue sangat merasakan dan menerima cinta dari orang-orang di sekeliling gue, walaupun gue nggak punya banyak uang.

Last but not least, kok bisa yaaa seseorang "membeli" seseorang?
Yup, seperti yang gue tulis diatas.. Penasaran saja.. Apa mungkin karena takut kehilangan? Atau karena ingin menguasai? Atau ada hal lain?


Pernah merasakan hal ini? Please feel free to share with me.. Akan sangat berguna buat gue.. (^_^)

Monday, February 14, 2005

Pesan Cinta Blogger Indonesia

Valentine Untuk Roy Suryo


Internet, 14 Februari 2005

Sehubungan dengan berbagai komentar KRMT Roy Suryo Notodiprojo akhir-akhir ini di berbagai media, kami, komunitas blog Indonesia berkesimpulan bahwa beliau kekurangan informasi atau bahkan menerima informasi yang tidak benar tentang blog. Kami sendiri memandang bahwa blog adalah hasil dari evolusi bertahun-tahun di Internet, yang semakin menunjukkan bahwa Internet adalah wadah nyata untuk saling menghubungkan orang-orang di dunia nyata.

Kami juga yakin bahwa KRMT Roy Suryo sebagai seorang manusia tentulah sangat membutuhkan kasih sayang dari orang lain. Oleh karena itu, kami, komunitas blog Indonesia pada bulan penuh cinta ini sepakat untuk mendedikasikan hari Valentine tahun 2005 khusus untuk KRMT Roy Suryo Notodiprojo.

Salam hangat selalu serta penuh perhatian dan kasih sayang dari kami untuk KRMT Roy Suryo Notodiprojo di Hari Kasih Sayang ini.

Tertanda

Komunitas Blog Indonesia

ps. Bagi rekan-rekan sesama blogger yang ingin ikut berpartisipasi, silakan lihat undangan acara ini.

Tuesday, February 08, 2005

She's Out Of My Life



Incoming message: Sabtu, 5 Februari 2005, 05.54WIB.
From: Irvan Fotografer.

"Innalillahi wa inna illaihi rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah, Melur Indah Lestari, istri tercinta Irvan Arryawan, Sabtu, 5 Feb 2005, 3.20 pagi, RS. Puri Cinere."


-----------gue ga sadar dgn sms itu, ga kedengeran----------


Incoming call from HRFM-Rifky, 5 Feb 2005, 06:06.

"Pagi uthe.. masih tidur yaa?"
"Iya, ky.. kenapa?"
"Uthe udah denger kabar belom?"
"Kabar apa yaa..?"
"Melur meninggal, Uthe..."
"HAH????????? sumpah lo? kata siapa?"
"Temen gue yang ngabarin gue, makanya gue langsung nelfon elo."
"Thank you, gue udah dikabarin..."


----------Ada beberapa miskol & SMS masuk di hp gue, salah satunya dari Irvan----------


Outgoing message: Sabtu, 5 Feb 2005, 06:15WIB.
To: Irvan Fotografer.

"Irvan, gue turut berduka cita bgt.. bgt.. bgt.. bgt.. Sorry, gue ga tau mau bilang apalagi, gue sedih. Take care.."


----------gue bener-bener speechless----------


Tepat di hari ke-40 dia menikah (25 Desember 2004) dan belum sampai hari ke-40 ayahnya meninggal.


She's nice.. truly nice.. gue bilang begini bukan karena dia baru saja meninggal, tapi memang kenyataannya begitu dan semua orang pun akan sependapat dengan gue.


Dia satu almamater juga sama gue, LPK Tarakanita, angkatan 2000, kelas Mandarin. Hampir 1 tahun menjadi sekretaris redaksi femina-Pesona, tepat di sebelah meja gue.


Ada cukup banyak cerita & curhat antara gue sama dia, yang paling gue inget adalah waktu di Gran Melia, terlihat banget kepolosannya dia itu.. :)


Melur tengah mengandung 3 bulan. Lalu terserang demam berdarah stadium 4, komplikasi lambung hingga akhirnya pendarahan.


Sekarang dia udah pergi.. jauh.. membawa bayi dan segala kenangan tentang hidupnya.


Jadi inget, ini kedua kalinya gue kehilangan temen gue, Vivi, yang meninggal 1 hari setelah melahirkan. :(


I'll see you in heaven, Melur.. Thank you udah jadi salah satu temen gue yang baik yang selalu nolong gue kalo gue lagi ribet di kantor.


Insert Picture: Melur lagi di "DPR" beberapa minggu sebelum dia resign.