Siapa sih yang nggak mau menikah? Semua orang pasti mau.. Tapi, apa yang menjadi alasan seseorang untuk menikah? Apakah ini mengenai siap atau belum siap?
Gue nulis ini bukan lantaran pengen cepet-cepet nikah, belum waktunya, hehehe.. Yang menjadi alasan buat gue untuk cerita tentang ini adalah bahwa di tahun 2004 ini temen-temen gue banyak banget yang nikah, dan dengan berbagai cerita yang berbeda. Tanpa terasa, gue seperti seorang murid yang sedang mengerjakan ujian, sementara temen-temen yang lain sudah pada mengumpulkan hasil ujiannya dan gue masih berkutat dengan soal-soal yang ada di kertas ujian itu. Hahahaha..
"Ngapain sih 'The pacaran lama-lama? Mendingan kayak gue, pacaran sebentar langsung nikah, biar ga keburu basi!"
Tapi ini nggak menjadi keharusan kan? Secara gue udah 3 tahun sama Rony, sekarang tuh jadi banyaaaaaaak banget temen-temen gue yang bilang gitu.. Haduh, setiap orang punya destiny yang beda-beda kan? Dan buat gue hal ini nggak pas untuk dijadikan patokan, menikah cepet supaya hubungan pacaran nggak basi. Gue mengakui, banyak temen gue yang pacaran bertahun-tahun, terus putus, lalu mereka jadian lagi dengan orang lain, dan dalam hitungan bulan mereka sudah menikah. Mmmph.., what do you think?
"Cinta akan jalan dengan sendirinya kok, apalagi kalo udah ada anak. Lagian, gue capek didesek mulu!"
Menikah karena desekan orang tua, is it fair? Yang gue tau kalo kayak gini karena masalah umur, umur kita bertambah, umur orang tua bertambah, sementara mereka sudah ingin menimang cucu. Yang gue harapkan sih, jangan menikah karena dasakan orang sekeliling kita.. bagus kalo ada cinta, kalo nggak gimana?
"Abis.. temen-temen gue udah pada nikah, masa gue nggak? Cakep ini.."
Yeahhh.. right! Sendiri mulu emang nggak enak, tapi bukan berarti jadi tidak menghargai diri sendiri kan? Kata orang cinta itu buta, dan mudah-mudahan gue ataupun elo nggak menjadi buta karena cinta. (arrrghhhh... kadang-kadang cinta itu menyenangkan, tapi ga jarang jug ajadi menyebalkan..)
"Keluarga gue punya hutang budi sama keluarga pasangan gue.."
Kembali lagi gue jadi bertanya dalam hati, is it fair? Kebaikan orang memang perlu dibalas dengan kebaikan. Apakah dengan menikahkan anaknya adalah salah satu cara terbaik untuk melunasi hutang budi itu?
"Kita menyadari bahwa kita nggak bisa hidup tanpa satu sama lain.."
Huaaaa.... jawaban klise nan melankolis, tapi mata temen gue itu yakin banget atas pernyataannya.. Hahahha.. ini adalah jawabannya temen kantor gue, Pri, yang akan segera menikah pada bulan Februari 2005. Kita lagi di Kinokuniya Bookstore, trus iseng aja gue nanya apa yang membuat dia yakin bahwa dia akan menikahi Hera, huehuehue... taelaaaa Pri... I'm happy for you both..! Gue nggak bilang bahwa ini adalah jawaban yang tepat, tapi jawaban yang --menurut perasaan seorang uthe-- truly came from his heart.
Menikah itu nggak mudah, bukan sekedar datang ke gereja lalu diberkati. Tapi bagaimana kita saling mengabdi, setia, tulus, pengorbanan, dan lainnya, untuk seumur hidup kita. Gue belum ada bayangan sedikitpun tentang kehidupan yang satu ini, pastinya akan lebih rumit dari pacaran dan lebih indah dari pacaran..
Buat yang akan menikah, selamat yaaa.. jaga istri/suamimu baik-baik.. hargai dia sebagaimana adanya dia.
Buat yang masih bingung menentukan pilihan, kalo kata orang, ikuti kata hati elo..
Buat yang masih pacaran, jalanin saja dengan baik. Santai saja.. Nggak perlu yang seriussssss banget, malah bikin stress, hahaha.. dulu gue gitu boo..
Buat yang masih jomblo, jomblo itu bukan karena nggak "laku", tapi karena kita terlalu perfeksionis.. Beneran lho.. dulu gue jomblo selama 3 tahun, hahahaha.. ampe karatan bo! So, jangan terlalu jual mahal dan jangan terlalu cuci gudang.. selamat berjuang yaaa.. siapa tau bisa jadi resolusi di tahun 2005.
Buat Rony, yang --siapa tau-- baca ini, babe.. aku nulis ini ga maksud minta dikawinin lho, hahahahhaa.. Wuv u!
Btw, there's a proverb said, "don't married with a man/woman that you can live with, but.. married with a man/woman that you can't live without!"
Salam sayang!
Tuesday, December 21, 2004
Will You Marry Me?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment